“Guru “ merupakan kata yang singkat namun memiliki makna dalam , tapi siapapun yang menyandang predikat sebagai guru di pundak nya begitu berat untuk di pikul . pasalnya sebagai guru dia harus professional ,cerdas, berwawasan luas ,berakhlak ,serta piawai dalam mendidik . dan lain sebagainya yang mesti menjadi tunutan yang harus di penuhi . bahkan di pundak guru kelangsungan anak didik dan generasi muda jadi taruhan . dan itu artinya dapat di katakan jika kelangsungan negeri ini ada pada pundak guru . sebab generasi muda yang kelak memegang tongkat estafet dan mewarisi negeri ini . dalam bermasyarakat ,guru yang nota bene sebagai pendidik di tuntut untukmenjaga tutut kata ,menjaga tingkah laku agar citra guru tetap baik dan terjaga .
Namun di balik beban kewajiban serta tanggung jawab yang besar ,para guru di negeri ini masih banyak di jumpai para pendidik kita yang
masih kesulitan ekonomi dalam kehidupan sehari hari , bahkan tidak sedikit guru guru kita yang masih hidup di bawah garis kemiskinan . kondisi seperti ini masih banyak kita jumpai di daerah daerah pedesaan ,terutama di daerah terpencil . ketika penulis blusukan di daerah terpencil sempat melakukan wawancara dengan sejumlah guru . dari hasil pembicaraan itu dapat di ambil kesimpulan bahwa mereka berharap kepada Pemerintah untuk memperhatikan keberadaan nasib guru utamanya di daerah terpencil . namun cukup kita banggakan meski nasib kesejahtaraannya belum maksimal rasa pengabdiannya tidak menyusut sedikitpun padahal guru daerah terpencil dari segi darana transportasi masih mengalami kendala sehingga banyak guru mangayuh sepeda gayung dan mirisnya ada sebagian yang berjalan kaki menempuh jarak kiloan meter . kondisi itu di tempuh tak lain demi anak didik putra putri kita . Tidak sedikit juga para pendidik kita harus nyambi pekerjaan lain ,karena jika tidak “ nyambi kerja “ lain asap dapur tidak mengepul . sungguh perjuangan yang luar biasa yang tidak semua orang sanggup melakukannya . namun di balik tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi ,para pendidik kita tetap bersemangat dalam menjalankan kewajibannya dmi putra putri kita demi negeri ini . kondisi memprihatinkan yang di alami guru kita ,semestinya tidak perlu terjadi jika Pemerintah kita mau berupaya keras demi kesejahteraan ,agar guru guru kita bisa lebih focus berbuat lebih banyak kepada anak didik kita sebagai pewaris negeri ini .
Lahirnya PGRI 66 tahun silam atau tepat nya 25 Nopember 2011 sebagai organisasi para guru yang biasa di sebut hari “ Guru “ merupakan momentum bagi penulis yang bergabung di Koran Dinamika Bangsa ingin menggugah serta mengajak elemen negeri ini untuk memberikan penghargaan yang setinggi tingginya serta berterima kasih kepada guru guru kita ,sebab merekalah pejuang terdepan dalam mengikis kebodohan di negeri ini .
Melalui media ini kita berharap dan memotifasi Pemerintah agar terus berupaya dengan serius ,apapun yang berkaitan dengan guru dan dunia pendidikan ,dengan kata lain Pemerintah dan elemen negeri ini jangan menutup mata bahwasanya masih banyak guru honorer baik di Kota dan Desa kesejahteraannya belum optimal dan Pemerintahlah yang kita harap berbuat lebih banyak kepada mereka . dengan begitu ada keseimbangan antara kesejahteraan yang nanti menghasilkan output brillian di jiwa generasi bangsa. Tugas mereka yang mulia ,jangan lah di pandang sebelah mata , ingatlah bahwa siapapun yang saat ini menikmati “ kue kue “ pembangunan tidak luput dari tangan tangan mulia sosok guru . jika kita dapat merenung sejenak bahwa kita berharap para guru di berikan penhasilan layak karena mereka pantas mendapatkannya .
Wahai para pendidik ,wahai guruku ,tetaplah berjuang tugasmu sangatlah mulia , jasa jasamu tak bisa di lupakan dan di ibat sampai kapanpun . kau lah lascar terdepan dalam memerangi dan mengikis kebodohan . tak bisa di bayangkan bagaimana wajah negeri ini tanpa sosok guru maka tak heran jika banyak engkau di sebut “ pahlawan tanpa tanda jasa “ karena sebutan itu sangat pantas buat mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar