Denpasar, Dinamika Bangsa Bali
Dampak krisis ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika menyebabkan ekspor kerajinan Bali mengalami penurunan hingga 7 persen. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan perdagangan provinsi Bali, nilai ekspor Bali tiap tahunnya mencapai sekitar 300 juta dolar Amerika.Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Gede Darmaja pada keterangannya kepada wartawan di Renon, Selasa (4/10) menegaskan penurunan ekspor sebesar 7 persen sebenarnya sudah masuk dalam kategori bahaya, mengingat hampir 90 persen pasar ekspor kerajinan Bali ke negara-negara di kawasan Eropa, Amerika dan Jepang yang saat ini mengalami kondisi krisis. Selain itu kondisi ini bisa berdampak pada kelangsungan penghidupan bagi tenaga kerja di Bali.
“Tujuh persen sudah cukup bahaya itu, bahaya karena kalau yang menurun itu ekspor yang tidak memegang peranan tidak masalah, sepeti misalnya ekspor kerajinan, ada kerajinan yang memegang peranan misalnya kayu dan perak, itu perananya besar, kalau itu turun 7 persen akan terpengaruh dan melibatkan tenaga kerja yang cukup banyak,” Gede Darmaja.
Darmaja mengakui sambil menunggu membaiknya pasar di Eropa, Amerika dan Jepang, Bali akan lebih focus menggarap pasar-pasar lainnya seperti Arab Saudi, Afrika dan Timur tengah. ( Anw/Tejo )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar