Proyek gedung SMKN 2 yang baru saja di bangun beralokasikan di desa lecari kecamatan sukorejo, tidak ada angin tidak ada hujan sebelum selesai pembangunannya ambruk rata dengan tanah. Proyek swakelola dari sumber dana APBD tahun anggaran 2011 sebesar Rp 214.300.000 yang di kelolah oleh komite dan kepala sekolah SMKN 2 ini tidak bisa di buat percontohan yang bagus melainkan pekerjaannya yang asal-asalan mutu dan kwalitas yang sangat jelek sehingga bangunan tidak kokoh, disinyalir ada pengurangan bahan material. Pengurangan bahan bangunan tersebut yakni dari besi cor yang seharusnya dipasang sepatu namun dalam pengerjaannya tidak diberi.
Saat ditemui wartawan sebelum tembok bangunan ambruk, di kantor FSK H. Soleh selaku komite di dampingi oleh H. Yusuf ketua FSK kecamatan sukorejo berdalih beberapa kali mengerjakan proyek gedung sekolah dengan hasil Yang bagus, karena selalu komuniasi dan koordinasi dengan kepala dinas pendidikan kabupaten pasuruan yakni Drs.H.Iswahyudi Mpd yang juga di duga ada indikasi sama H.soleh komite sekaligus membenarkan pasangan ring kolom dengan besi yang berpariasi antara besi 8 mm dan besi 10 mm sehingga terjadilah gempa khususnya di area bangunan gedung SMKN 2 sukorejo kecamatan sukorejo kabupaten pasuruan yang bangunan belum selesai temboknya roboh rata dengan tanah.
Samsuri selaku kepala sekolah SMKN 2 sukorejo beberapa hari sampai berita di turunkan sulit untuk di temui dan enggan di konfirmasi juga di hubungi melalui via handphonnya tidak ada jawaban selalu menghindar seperti layaknya di kejar setan. Dengan kejadian semacam ini Bupati pasuruan dan Kejaksaan negri bangil serta dinas terkait pemerintah kabupaten pasuruan agar menindak lanjuti supaya tidak menjadi percontohan terhadap proyek lainnya. [bad]Bangunan Gedung SMKN 2 Sukorejo Ambruk
Besi Bangunan Yang Tidak bermerk SNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar