Kamis, 05 April 2012

Renungan Momentum Hari Kartini

Antara Kartini Jaman Dulu dan Kartini Jaman Sekarang


 Oleh: Adie (dewan redaksi) Dinamika Bangsa
mengingat momentum hari Kartini yang diperingati tiap tanggal 21 bulan april, hati kita mungkin akan merasa miris bukan main, bagaimana tidak…. sungguh jauh beda Kartini jaman dulu dengan
Kartini jaman sekarang.
Kalau wanita jaman dulu ikut berperang


membantu para pejuang, mereka terjun ke medan pertempuran dengan membawa berbagai alat misalkan kotak obat P3K.
Namun
dapat dibayangkan oleh kita saat ini dijaman moderen seperti saat ini kartini karttini jaman sekarang, kebanyakan maju ke pertempuran dengan berbagai alat kondom dengan berbagai merek di dalam tas. Kartini jaman sekarang, malah menyuruh dan menggoda para lelaki untuk berbuat hal - hal mesum dan gila, mulai dari korupsi hingga selingkuh dan beberapa hal lainnya,.
Kita sebetulnya juga tidak bisa munafik klo kita juga sebagai pria yang suka wanita.
Tapi satu hal yang tidak di pahami para wanita, bahwa lelaki berbuat karena ada kesempatan.
Dan satu hal yang sangat beda antara wanita saat ini dengan wanita jaman dulu. Wanita jaman dulu, kehormatan dan mahkota paling berharganya adalah harga dirinya.
Tapi apa yang terjadi pada wanita saat ini, mahkota dan yang paling berharga adalah Rambut dan Uang.
Mereka tidak perduli lagi dengan harga diri, karena harga diri bisa dibeli. Itulah kenyataan yang terjadi saat ini. Yang membuat hati semakin miris adalah, tingkat prostitusi dibawah umur saat ini jauh meningkat di banding tahun - tahun sebelumnya. Jaman dulu mungkin ketemu wanita saja mungkin sudah malu malu namun sekarang tidak lagi. berciuman bahkan berhubungan intim sudah menjadi kewajiban bagi mereka yang sedang berpacaran. Se-akan hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa.
Bahkan di tempat - tempat hiburan malam, mulai dari warung remang - remang, cafe pinggir jalan, diskotik dan hiburan high class lainnya banyak terdapat wanita - wanita yang masih ber-usia belasan tahun.
Penari - penari telanjang dan striptise di beberapa tempat hiburan malam di Jakarta dan beberpa kota besar di Indonesia menjadi bukti hal tersebut Wanita - wanita sekarang banyak di Ekploitasi para pelaku bisnis hanya untuk mengeruk keuntungan.
Satu hal yang sangat membuat sedih, bagaimana tidak para wanita - wanita yang jadi TKW, mulai dari Timur Tengah hingga ke Asia Pasifik.
Pemerinta selalu mengatakan mereka adalah Pahlawan Devisa , tapi pemerintah selalu diam dan menutup mata disaat diantara para TKW tersebut mengalami kekerasan.
Selama ini bagaimana kita lihat, ketidak seriusan pemerintah dalam mengatasai hal tersebut. Mungkin selama ini anda hanya bisa membaca informasi.
Tapi tahukah anda bahwa di luar negeri sana, para TKW ini banyak yang di jadikan sebagai budak nafsu para lelaki hidung belang, banyak di penjara karena melakukan kesalahan atau kabur dari majikan. Sekali lagi pemerintah diam dan menutup mata terhadap hal tersebut.
Hal inilah yang tidak di fahami oleh pemerintah dan para anggota dewan yang malah sibuk mengurusi dapur dan perut mereka masing - masing.
Padahal, tidak lama lagi, kita akan melihat para wanita Indonesia yang akan lulus dari SMU/SMK akan bingung mencari pekerjaan. Adakah pemerintah berfikir untuk membuka lowongan kerja bagi mereka,.
Karena diantara para wanita - wanita tersebut, yang menjadi alasan mereka melakukan hal tersebut masih tetap sama seperti alasan yang dulu, masih tetap pada alasan classic, yaitu: “PERMASALAHAN EKONOMI”
Jadi, percaya tidak percaya, jika pemerintah bisa mensejahterakan Rakyatnya, niscaya kekerasan dan prostitusi akan hilang.
Namun yang menjadi harapan supaya kartini Indonesia, supaya bangkit dan tidak mau di perbudak oleh harta dan nafsu syaitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar